Thursday, October 13, 2011

ANALISA USAHA TANI CABE RAWIT

Photobucket


Analisa Usaha Tani Cabe Rawit
Komoditas                           : Cabe Rawit
Luas Penanaman                  : 1 Ha.
Lama usaha tani                  :  6 bulan.
I. Pengeluaran
A. Biaya Tetap
1. Sewa Lahan 1 Ha 612,500                                                           Rp.    612,500
2. Peralatan
a. Cangkul 7 unit @ Rp 55,000                                                         Rp.    385,000
b. Parang 7 unit @ Rp. 40,000                                                         Rp.    280,000
c. Gembor 7 unit @ Rp. 35,000                                                        Rp.    245,000
d.Sak/karung 50 unit @ Rp. 2,500                                                   Rp.    125,000
e.Sprayer 2 unit @ Rp. 230,000                                                       Rp.    460,000
B. Biaya Operasional
1. Pengolahan Tanah
a. Pembuatan Surjan 143 HOK @ Rp. 35,000                                    Rp.  5,005,000
b. Pengolahan bedengan 35 HOK@ Rp.  35,000                                 Rp.  1,225,000
2. Penanaman dan Penyulaman 8 HOK @ Rp 35,000                          Rp.     280,000
3. Pemeliharaan
a. Pemupukan 15 HOK @ Rp. 30,000                                                Rp.     450,000
b. Penyiraman 98 HOK@ Rp.  30,000                                                Rp.  2,940,000
c. Pemasangan Ajir 15 HOK@ Rp. 35,000                                         Rp.     525,000
d. Perbaikan Saluran 6 HOK @ Rp. 35,000                                        Rp.     210,000
e. Pemberantasan HPT 25 HOK @ Rp. 35,000                                   Rp.     875,000
f. Panen dan Angkut 120 HOK@ Rp. 35,000                                      Rp.  4,200,000
4. Bahan-Bahan
a. Benih Cabe rawit  20 bks 10 gr  @ Rp.20,000                               Rp.     400.000
b. Pupuk Organik 1,000 kg @  Rp. 750                                             Rp.     750,000
c. Pupuk Urea 100 kg @ Rp. 1,700                                                   Rp.     170,000
d. Pupuk SP-36 100 kg  @ Rp. 2,100                                                Rp.     210,000
e. Pupuk NPK 200 kg  @ Rp. 6.000                                                   Rp.  1,200,000
f. Pupuk Daun  2 ltr @ 80.000                                                         Rp.     160.000
g. Pestisida 10 liter @ Rp. 65,000                                                   Rp.     650,000
h. Kapur Pertanian/Dolomit 250 kg @ Rp. 700                                 Rp.     175,000
5. Kayu/Bambu ajir 20,000 Batang @ Rp. 150                                  Rp.  3,000,000
Total Biaya Produksi 1 ha                                                               Rp. 24,532,500
II. Pendapatan
1. Total Produksi 2,000 kg  @ Rp. 37,500                                        Rp. 75,000,000
III. Analisa Usaha Tani
Total Biaya Produksi 1 ha                                                               Rp. 24,532,500
Total Hasil / Pendapatan 1 ha                                                        Rp. 50,467,500
Keuntungan 1 bulan                                                                       Rp.  8,411,250
IV. R/C 2,05
Invest Money

PENGOLAHAN PANGAN BAWANG GORENG

  1. PENDAHULUAN Bawang goreng merupakan produk olahan utama dari bawang merah. Pengolahan produk ini tidak sulit dan dapat dilakukan dengan biaya merah
    sebagai usaha kecil di rumah tangga.
  2. BAHAN
    1. Bawang goreng. Bawang merah yang paling cocok untuk diolah menjadi bawang goreng adalah bawang varictas Sumenep.
    2. Terigu. Terigu yang digunakan adalah merek segitiga biru.
    3. Tapioka.
    4. Minyak goreng.
  3. PERALATAN
    1. Pisau dan talenan. Alat ini digunakan untuk mengiris umbi bawang merah.
    2. Alat pengiris. Alat ini digunakan untuk mengiris bawang merah. Alat ini dapat mengiris bawang merah lebih cepat dibanding pisau dan talenan.
    3. Baskom. Alat ini digunakan untuk menampung hasil irisan.
    4. Wajan. Alat ini digunakan untuk menggoreng irisan bawang.
    5. Tungku kayu atau kompor.
    6. Peniris. Alat ini digunakan untuk meniriskan minyak irisan bawang yang baru selesai digoreng. Untuk itu dapat digunakan tampah dan besek anyaman jarang, atau wadah plastik yagn berlobang-lobang. Penirisan akan lebih efektif jika menggunakan mesin peniris sentrifugal.
    7. Botol kaca bermulut lebar dengan penutup ulir. Alat ini digunakan untuk mengemas bawang goreng.
    8. Kantung plastik. Alat ini juga digunakan untuk mengemas bawang goreng. Kantung yang digunakan adalah dari jenis plastik polietilen.
    9. Sealer listrik. Alat ini digunakan untuk menutup kantong plastik.
  4. CARA PEMBUATAN
    1. Bawang dikupas, dan pangkal umbi dibuang, kemudian bawang dicuci sampai bersih.
    2. Terigu dicampur dengan tapioka sampai rata. Tiap 150 gram tapioka dicampur dengan 175 gram terigu. Campuran ini disebut tepung campuran.
    3. Bawang ditiriskan membujur (tebal ± 2 mm), kemudian dimasukkan ke dalam baskom, dan ditambah dengan tepung campuran. Baskom digoyang-goyang sampai bahan tercampur rata. Setiap 1 kg irisan bawang dicampur dengan 65 gram tepung campuran. Hasil yang diperoleh disebut irisan bawang bertepung.
    4. Irisan bawang bertepung segera digoreng di dalam minyak panas ( suhu 170 °C) selama 10 menit sampai garing. Setelah itu bawang ditiriskan dan
      didinginkan.
    5. Bawang goreng yang telah dingin dikemas di dalam kemasan tertutup rapat. Sebagai kemasan dapat digunakan kantong plastik, atau botol kaca bermulut lebar dengan penutup ulir.

Kuliner,Krupuk Rambak Bumiayu

Kulit kerbau tak hanya bisa diolah menjadi pelapis bedug atau produk kerajinan lainnya. Tapi juga makanan yang cukup banyak disukai yakni krupuk kulit atau rambak. Rambak yang diproduksi sejumlah warga di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah kini bahkan bisa menembus pasar ekspor.

Di tangan warga Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, kulit kerbau atau lamping tidak hanya diolah untuk dijadikan bedug atau barang kerajinan lainnya. Tapi juga penganan krupuk yang oleh warga disebut krupuk rambak.

Pertama, kulit kerbau yang telah dijemur hingga kering direbus sampai lunak dalam air yang diberi ramuan bumbu. Setelah itu kulit kerbau diiris tipis-tipis kemudian dijemur kembali sampai kering.

Selanjutnya digoreng dengan suhu tertentu agar krupuk mengembang. Proses penjemuran dan pengorengan ini yang menentukan rasa gurih dan kerenyahan krupuk. Harga krupuk rambak lebih mahal yakni mencapai 90 ribu rupiah perkilogram.

Sedikitnya terdapat 75 perajin kerupuk rambak di Bumiayu. Tak heran daerah ini disebut sebagai sentra produsen kerupuk rambak. Kerupuk rambak Bumiayu juga telah menembus pasar ekspor antara lain Malaysia dan Brunai Darussalam. Photobucket

Wednesday, October 12, 2011

TomTom XXL 540TM World Traveler 5-Inch Portable GPS Navigator with Lifetime Traffic & Maps and World Maps by TomTom

List Price: $199.95
Price: $119.99 & this item ships for FREE with Super Saver Shipping.
You Save: $79.96 (40%)                   READ MORE.......

BUDIDAYA CABAI PROBIOTIK ORGANIK

Paparan Bpk. Cahyo di Kediri - Jawa Timur, BUDIDAYA CABAI,menggunakan PROBIOTIK ORGANIK, berikut adalah paparannya, semoga bermanfaat,

BUDIDAYA CABAI
ala MIRACLE GREEN - PROBIOTIK ORGANIK

FASE SEBELUM TANAM

1.Pengolahan lahan
  • Tebarkan Pupuk Kandang yang sudah siap pakai 0,5 - 1 ton/1000m2
  • Diluku kemudian digaru lalu biarkan seminggu.
  • Buat bedengan dengan lebar 1 meter, dan parit selebar 80cm.
  • Gunakan HORMON AKAR - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis 2 - 3 tutup botol untuk 10 liter air, siramkan merata pada permukaan tanah bedengan, 10 liter air yang telah tercampur HORMON AKAR, dapat menyirami bedengan sejauh 5-10 meter, perhatikan tingkat kekeringan tanah.
  • Bedengan ditutup mulsa plastik dan dilubangi, jarak tanam 60 X 70 cm dengan pola zig zag, dibiarkan 1 minggu.

2.Pengolahan benih
  • Benih direndam dengan HORMON AKAR - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis, 1 tutup botol untuk 1 liter air suam-suam kuku, kemudian diperam semalam.
3.Tahap Penyemaian

  • Siapkan Media Tanam, dengan ukuran 3 bagian tanah, 1 bagian pupuk kandang, dan HORMON AKAR - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA 1 tutup botol untuk 4 liter air, campur merata
  • Masukkan ke Polybag ukuran 4X6
  • Penyemaian biji cabai diletakkan satu persatu lalu ditutup selapis tanah
  • Siram dengan HORMON TUMBUH - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis 1 tutup botol untuk 4 liter air
  • Penyiraman dilakukan pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban

FASE TANAM

1.Penyeleksian bibit yang akan ditanam

Pilih bibit yang sehat seragam, tumbuh mulus serta memiliki 5 sampai 6 lembar daun (umur 21-30 hari)

2.Cara penanaman

Waktu tanam, pagi atau sore hari, menghindari panas terik matahari
Lepas plastik Polybag, masukkan dalam lobang tanam, setelahnya, langsung siramkan HORMON AKAR - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis, 2 botol untuk 200liter air(satu drum)

FASE PERAWATAN

1.Penyiraman dilakukan dengan pengocoran pada setiap tanaman, bila perlu genangi jika lahan terlalu kering

2.Pemupukan, dilakukan lewat penyiraman pada setiap tanaman dengan HORMON AKAR - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis, satu botol untuk 200 liter air(satu drum), lakukan ini satu kali seminggu pada Minggu Pertama.

3.Pemupukan selanjutnya dilakukan lewat penyiraman pada setiap tanaman dengan HORMON TUMBUH - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis, satu botol untuk 200 liter air(satu drum), lakukan ini satu kali seminggu pada Minggu Kedua - Keempat.

4.Perlakuan pemupukan seperti dijabarkan pada #2 dan #3, dilakukan berulang sampai masa panen.

FASE PENGENDALIAN HAMA

1.Semprotkan PESTISIDA ORGANIK - MIRACLE GREEN - TANI JAYA, yang telah tercampur air dengan dosis, 1 botol untuk 100 liter air, dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terbit, semprotkan merata keseluruh bagian tanaman, termasuk bagian bawah daun.
2. Lakukan ini seminggu dua kali sampai masa panen.

JIKA TERJADI SERANGAN, intensifkan dosis campuran menjadi 2 botol untuk 100 liter air, semprotkan 4 kali seminggu, waktu penyemprotan sama, pagi hari, sebelum matahari terbit.

BERCOCOK TANAM CABAI PROBIOTIK ORGANIK
DALAM MEDIA POLYBAG


FASE SEBELUM TANAM

1.Pengolahan Media
  • Campurkan tanah subur dengan pupuk kandang menggunakan perbandingan 3:1, HORMON AKAR - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis 1 tutup botol dengan 2 liter air, kemudian aduk merata, peramkan selama 2 (dua) minggu.Masukkan dalam polybag ukuran 25X30cm.
2.Pengolahan benih
  • Benih direndam dengan HORMON AKAR - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis, 1 tutup botol untuk 1 liter air suam-suam kuku, kemudian diperam semalam.
3.Tahap Penyemaian
  • Penyemaian biji cabai diletakkan satu persatu dalam polybag yang telah dipersiapkan tadi, lalu tutup dengan media tanam yang telah diolah seperti dijabarkan sebelumnya.
  • Siram dengan HORMON TUMBUH - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis 1 tutup botol untuk 4 liter air
  • Penyiraman dilakukan pagi atau sore hari untuk menjaga kelembaban
  • Perhatikan jarak penempatan polybag satu dengan yang lainnya, agar daun tidak saling bersinggungan
FASE PERAWATAN

1.Penyiraman dilakukan dengan pengocoran pada setiap tanaman, bila perlu genangi jika lahan terlalu kering

2.Pemupukan, dilakukan lewat penyiraman pada setiap tanaman dengan HORMON AKAR - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis, satu botol untuk 200 liter air(satu drum), lakukan ini satu kali seminggu pada Minggu Pertama.

3.Pemupukan selanjutnya dilakukan lewat penyiraman pada setiap tanaman dengan HORMON TUMBUH - PROBIOTIK ORGANIK - TANI JAYA dengan dosis, satu botol untuk 200 liter air(satu drum), lakukan ini satu kali seminggu pada Minggu Kedua - Keempat.

4.Perlakuan pemupukan seperti dijabarkan pada #2 dan #3, dilakukan berulang sampai masa panen.

FASE PENGENDALIAN HAMA

1.Semprotkan PESTISIDA ORGANIK - MIRACLE GREEN - TANI JAYA, yang telah tercampur air dengan dosis, 1 tutup botol untuk 2 liter air, dilakukan pada pagi hari sebelum matahari terbit, semprotkan merata keseluruh bagian tanaman, termasuk bagian bawah daun.
2. Lakukan ini seminggu dua kali sampai masa panen.

JIKA TERJADI SERANGAN, intensifkan dosis campuran menjadi 2 tutup botol untuk 2 liter air, semprotkan 4 kali seminggu, waktu penyemprotan sama, pagi hari, sebelum matahari terbit.

SELAMAT MENCOBA ABG

Batik Salem Terus Hidup


Radartegal.com : SEMENJAK batik ditetapkan sebagai warisan budaya dunia karya bangsa Indonesia oleh Unesco, mempengaruhi penjualan batik tulis di sentra perajin batik Desa Bentar, Kecamatan Salem. Warwin Sunardi salah seorang perajin sekaligus pegiat batik Salem mengatakan, setelah penetapan itu permintaan terhadap kain batik tulis asal daerahnya semakin meningkat.

"Terlebih semenjak batik mendapat penghargaan dari Unesco, maka pemerintah daerah juga memberikan ruang bagi perajin dalam mempopulerkan dengan jalan menjadikan batik sebagai salah satu seragam di lingkungan pemerintahan," kata Marwin.

Dikatakan pria yang saat ini menaungi 300 perain di Desa Bentar, perhatian Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dekranasda baik di lingkup pemerintah Kabupaten Brebes maupun Provinsi Jawa Tengah semakin terasa dan lebih intens.

"Kami diberi kesempatan untuk turut serta dalam serangkaian pameran, selain itu juga diberikan pelatihan dengan melibatkan balai batik Yogya beberapa waktu lalu," imbuhnya. Menurut dia, semangat perajin semenjak itu juga semakin bertambah. Hal tersebut ditunjukkan dengan mengembangkan aneka motif baru khas Brebesan.

"Totalnya sekarang ini terdapat 60 motif lama, dan 3 motif baru yang sedang dikembangkan," ujar Warwin. Selain itu, Warwin juga merasa sangat terbantu dengan disalurkannya bantuan kompor listrik dari Pemkab Brebes. Di mana dengan menggunakan kompor tersebut para perajin tidak lagi terkendala dengan tingginya pengeluaran untuk bahan bakar.

"Kita sangat terbantu, selain lebih ekonomis dengan kompor listrik para perajin juga terlepas dari beban biaya bahan bakar, seperti yng sudah bertahun-tahun sebelumnya dirasakan," kata Warwin. Dia berharap, dengan tingginya perhatian dari pemerintah saat ini akan semakin tumbuh dan berkembang sebagai salah satu warisan budaya di Kabupaten Brebes. "Batik Brebesan harus tetap ada. Tumbuh dan berkembang sebagai salah satu budaya yang kita miliki," pungkasnya. (pri)

Agrowisata Kaligua Brebes Selatan

Wisata Agro Kaligua

Perkebunan Teh Kaligua
Perkebunan teh Kaligua merupakan kawasan wisata agro dataran tinggi yang terletak Kaligua di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tepatnya di wilayah Brebes bagian Selatan. Wisata agro Kaligua dikelola oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah dan merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan daya dukung potensi alam yang indah. Hasil pengolahan perkebunan teh Kaligua adalah berupa produk hilir teh hitam (black tea) dengan merk “Kaligua” dalam kemasan teh celup dan serbuk. Jadi wisatawan yang berkunjung dapat langsung menikmati hangatnya teh hitam (black tea) Kaligua atau dapat membeli sebagai oleh-oleh.
Aksesibilitas
Lokasi wisata agro Kaligua terletak sekitar 10 kilometer dari arah kota Kecamatan Paguyangan, atau sekitar 15 kilometer dari Bumiayu. Jalur transportasi dapat ditempuh melalui jalur utara via Brebes atau Tegal-Bumiayu-Kaligua, Cirebon-Bumiayu-Kaligua, dan jalur selatan via Purwokerto-Paguyangan-Kaligua. Jalur tersebut dilewati jalan utama Tegal-Purwokerto, tepat masuk lewat pertigaan Kaligua, Kretek. Perjalanan mulai berkelok-kelok, dan naik-turun.
Geografis
Perkebunan teh Kaligua berada pada ketinggian 1200 - 2050 m dpl. Kondisi udara sangat dingin, berkisar 8° - 22° C pada musim penghujan dan mencapai 4° -12° C pada musim kemarau. Jadi tidak heran kalau wilayah perkebunan teh ini hampir selalu diselimuti kabut tebal. Perkebunan teh tersebut terletak di lereng barat Gunung Slamet (3432 m dpl)yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau jawa setelah Gunung Semeru. Dari salah satu tempat di perkebunan teh Kaligua kita dapat menikmati keindahan puncak gunung Slamet dari dekat, yaitu puncak Sakub. Nah jika ke Kaligua maka sempatkanlah untuk menikmati keindahan panorama indah, sekaligus kita dapat melihat keindahan gunung Ciremai, Tegal, dan Cilacap.
Sejarah
Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial Belanda. Pabrik dibangun pada tahun 1889 untuk memproses langsung hasil perkebunan menjadi teh hitam. Kebun ini dikelola oleh warga Belanda bernama Van De Jong dengan nama perusahaan Belanda John Fan & Pletnu yang mewakili NV Culture Onderneming. Sebagai penghargaan makam Van De Jong masih terawat sampai saat ini di lokasi kebun Kaligua.
Konon pada saat pembanguan pabrik, para pekerja membawa ketel uap dari Paguyangan menuju Kaligua ditempuh dalam waktu 20 hari. Peralatan tersebut dibawa dengan rombongan pekerja yang berjalan kaki naik sepanjang 17 km. Selama proses pengangkutan tersebut, para pekerja pada saat istirahat dihibur oleh kesenian ronggeng Banyumas. Sampai sekarang setiap memperingati HUT pabrik Kaligua setiap tanggal 1 Juni selalu ditampilkan kesenian tradisional tersebut.

Fasilitas :
Kawasan wisata agro Kaligua memberikan banyak pilihan untuk wisata. Sebab, terdapat beberapa situs wisata menarik yang berada di seputaran Kaligua. misalnya Gua Jepang, Tuk Benih, Gua Angin, Makam Pendiri kebun Van De Jong. Beberapa vila milik perkebunan bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin bermalam. Kawasan perkebunan teh Kaligua, selain menarik untuk sarana wisata keluarga, juga sangat cocok untuk refreshing bagi orang kota yang setiap hari disibukkan oleh rutinitas kerja. Untuk melayani wisatawan, pihak perkebunan menyediakan fasilitas homestay (penginapan) yang cukup baik.
Fasilitas ; penginapan, wisma Flamboyan (6 kamar),Wisma Dahlia (3 kamar), Wisma Kenanga (2 kamar),Wisma Anggrek (2 kamar), Gedung Pertemuan, Areal Camping,Areal outbond, Gazebo, Lapangan Sepak Bola, Lapangan Tenis, Lapangan Volley, Tennis Meja & Billyard, Tea & Coffee corner (kafe), Hiburan Musik Orgen Tunggal, Jasa Layanan Teh & Catering, Pusat Layanan Kesehatan, Sarana Ibadah
Penunjang
Tak jauh dari lokasi tersebut, di sekitar Pandansari, terdapat sebuah tempat wisata yang tergolong langka. Yakni, sebuah telaga yang dihuni jutaan ikan lele jinak (Telaga Ranjeng). Lokasi telaga itu berada di tengah hutan lindung dan masih berada dalam pengawasan Cagar Alam Nasional.
Paket Wisata :
1. Wisata Edukasi/ilmiah ; perkebunan teh, budiadaya, persiapan benih, pemeliharaan, panen, pengolahan pabrik, produk siap seduh. Umumnya para pelajar dan mahasiswa sering berkunjung ke Pabrik untuk melihat langsung budidaya teh dan proses pengolahan teh.
2. Wisata Rekreasi Keluarga (Family gathering) dilengkapi taman bermain anak, kolam renang air hangat untuk anak-anak. Umumnya pada hari libur nasional dan hari minggu banyak yang berkunjung ke kebun teh dan danau renjeng.
3. Wisata historis/budaya.
4. Wisata Petualangan ; permainan & outbond dapat juga sebagai pos awal pendakian menuju gunung Slamet. Setiap musim liburan sekolah banyak para siswa yang mengadakan kegiatan kemah, sekaligus outbound. Disamping itu karyawan perusahaan swasta di wilayah Brebes, Tegal, Cirebon, dan Purwokerto juga mengadakan corporate gathering. Perusahaan swasta besar dari Jakarta juga pernah mengadakan pertemuan di kebun Kaligua
5. Wisata bisnis ; MICE (Meeting, conference, incentif, exhibition)
6. Wisata kebun (stroberi, kubis, kentang, tanaman hias)
7. Wisata olahraga (tennis, sepak bola, bola voli, billyard)
Photobucket

Yuk Berwisata ke Pantai Randusanga


Pantai Randusanga atau yang sekarang lebih dikenal dengan Pantai Randusanga Indah (Parin) berlokasi di Randusanga Kulon sekitar 7 KM ke arah utara dari jalan raya Pantura kota Brebes. Obyek wisata ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Brebes yang dibangun sekitar tahun 2001, dan untuk saat ini keberadaannya dikelola oleh Kantor Pariwisata Kabupaten Brebes. Di sepanjang jalan menuju pantai Randusanga akan banyak ditemui perkebunan bawang merah yang terhampar luas, sedangkan mendekati lokasi pantai, akan banyak di temui tambak- tambak yang umumnya digunakan untuk budidaya bandeng dan rumput laut.

Pantai Randusanga Indah

Di lokasi pantainya sendiri akan dijumpai panorarama pantai yang masih alami disertai fasilitas mainan anak, mandi laut, panggung gembira, arena balap motor (grass track), camping ground, kafe dan rumah makan khas ikan laut bakar serta kios-kios yang menjual oleh-oleh khas Brebes berupa telur asin dan bawang merah. Menjelang senja hari, para pengunjung dapat menikmati indahnya panorama terbenamnya matahari di cakrawala pantai.

Obyek Wisata Pantai Randusanga Indah memiliki panjang sekitar 2 Km dengan luas lahan sekitar 30 Ha, namun yang baru dikembangkan sekitar 10 Ha, berbagai atraksi wisata yang ada di obyek wisata ini yaitu atraksi wisata anak yang dilengkapi dengan panggung gembira anak-anak, kolam becak air dan waterboom, arena wisata remaja dan dewasa yang dilengkapi dengan bangunan pendopo, penggung hiburan terbuka dan kafe, arena wisata bahari berupa pemandangan laut yang dilengkapi dengan anjungan dan gazebo. Selain atraksi wisata, obyek wisata ini juga dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas wisata untuk mendukung atraksi tersebut diantaranya yaitu mushola, toilet, fasilitas perdagangan, kantor pengelola dan lain sebagainya. Obyek wisata ini bisa menjadi trip alternatif untuk wisata sepeda atau jalan-jalan karena mempunyai garis pantai cukup panjang, dengan pasir pantainya yang tanpa batu dan udara laut yang segar sehingga menjadikan wilayah ini ideal untuk jalan-jalan.

Wisata Kuliner Brebes

  • Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali
  • Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
  • Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong
  • Kupat Blengong dan Sate Blengong, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
  • Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh - oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jl. Jend. Sudirman Ketanggungan
  • Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
  • Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
  • Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
  • Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
  • Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.

Harga Bawang Naik akibat Tingginya Permintaan


BREBES, KOMPAS.com — Harga bawang merah di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali naik dalam sepekan terakhir, setelah sekitar dua bulan lalu sempat terpuruk.

Saat ini, harga bawang merah di tingkat petani mencapai Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per kilogram, dari pekan lalu Rp 6.000 per kilogram, Rabu (12/10/2011).

Tingginya harga bawang merah sebagai dampak meningkatnya permintaan bawang dari luar daerah. Kondisi itu tidak diimbangi dengan ketersediaan bawang di Brebes karena saat ini panen hampir habis. Panen hanya berlangsung di wilayah Brebes tengah dan selatan, yang masih mendapatkan pengairan pada musim kemarau, seperti di Kecamatan Songgom.

Saefudin Juhri (35), pedagang bawang merah di wilayah Brebes, mengatakan, permintaan bawang merah dari luar daerah meningkat hampir dua kali lipat. Permintaan dari Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, mencapai 10 hingga 15 truk per hari, atau sekitar 70 ton hingga 105 ton per hari. Padahal sebelumnya, permintaan bawang merah dari wilayah itu hanya sekitar lima hingga tujuh truk per hari, atau sekitar 35 ton 49 ton per hari.

"Permintaan dari Jakarta tinggi, karena pasokan dari daerah lain tidak ada," ujarnya. Selain itu, sejumlah pedagang bawang di Brebes juga mengekspor bawang ke Thailand dan Singapura.

Pengiriman dilakukan dua kali sepekan oleh empat agen, dengan volume sekitar 140 ton sekali pengiriman. Meskipun tidak secara langsung ikut mengekspor bawang, Saefudin mengaku ikut memasok bawang ke eksportir, sebanyak 10 ton per pekan. Menurut dia, tingginya permintaan bawang merah tidak diimbangi dengan pasokan yang memadai.

Saat ini, luas tanaman bawang di Brebes yang masih atau sedang dipanen hanya sekitar 1.500 hektar, dengan produktivitas rata-rata 12 ton per hektar. Akibatnya, para pedagang terpaksa mencari bawang merah ke daerah lain, yaitu Majalengka. Luas panen bawang merah di wilayah itu diperkirakan mencapai 15.000 hektar.

Kenaikan harga bawang merah menguntungkan sebagian petani yang sedang panen. Sukari (55), petani bawang merah di Desa Jatirokeh, Kecamatan Songgom mengatakan, petani diuntungkan oleh kenaikan harga, setelah beberapa waktu lalu terpuruk, akibat anjloknya harga bawang merah hingga Rp 4.000 per kilogram. Tahun lalu, petani juga banyak yang rugi, akibat hujan terus-menerus, yang mengakibatkan tanaman bawang merah gagal panen.

Menurut dia, rata-rata modal untuk menanam bawang merah mencapai Rp 50 juta per hektar. Dengan produktivitas sekitar 12 ton per hektar, dan harga jual bawang Rp 8.000 per kilogram, petani bisa mendapatkan hasil panen sekitar Rp 96 juta. Affiliate Program ”Get Money from your Website”